Penyakit Liver
Penyakit hati atau bisa disebut penyakit liver. Merupakan salah satu penyakit dimana hati/liver seseorang tidak menjalankan fungsinya semestinya. Liver manusia terletak di perut kanan atas tepat di bawah tulang rusuk. Liver itu merupakan bagian penting yang berfungsi untuk mencerna dan transportasi lemak, produk pembuangan protein dan beracun bagi tubuh dan masih banyak lagi.
Jenis dan Penyebab Penyakit Liver
Jenis penyakit liver sangat beragam. Hingga saat ini, penyakit liver yang sudah teridentifikasi mencapai sekitar 100 jenis penyakit dengan penyebab yang berbeda-beda. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit liver berdasarkan penyebabnya:
Penyakit liver terkait alkohol. Penyebab penyakit liver ini adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol selama bertahun-tahun. Alkohol bersifat toksik untuk sel-sel hati, terutama pada saat organ ini menyaring alkohol dari dalam darah. Pada saat alkohol disaring oleh hati, sel-sel hati dapat mengalami kematian. Meskipun hati memiliki kemampuan regenerasi, namun jika seseorang terus-menerus mengonsumsi alkohol, maka kemampuan regenerasi hati dapat terganggu dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih serius dan berbahaya.
Non-alcoholic fatty liver disease (NAFLD) atau perlemakan hati. Dalam kondisi normal, sel-sel hati seharusnya hanya mengandung sedikit lemak, namun pada penyakit liver ini terdapat penumpukan lemak yang berlebih di sel-sel hati. Perlemakan hati seringkali terjadi pada orang yang mengalami obesitas dan memiliki kandungan lemak tinggi di dalam tubuh.
Hepatitis. Hepatitis merupakan penyakit liver yang muncul akibat peradangan pada jaringan hati. Beberapa jenis hepatitis tergolong ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Sedangkan beberapa jenis lainnya merupakan hepatitis serius yang dapat berkembang menjadi sirosis, gagal hati, maupun kanker hati. Hepatitis dapat terjadi secara akut maupun kronis. Penyebab terjadinya hepatitis sangat beragam, di antaranya adalah infeksi virus dan kondisi autoimun. Jenis-jenis hepatitis meliputi hepatitis A, B, C, D, E, dan hepatitis autoimun.
Hepatitis toksik (toxic hepatitis). Ini merupakan peradangan pada jaringan hati akibat tubuh terkena senyawa kimia beracun yang menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan hati. Jenis-jenis racun yang dapat menyebabkan hepatitis toksik sangat beragam, baik itu berasal dari obat, suplemen makanan, atau zat kimia lainnya. Seringkali gejala hepatitis toksik akan menghilang dengan sendirinya pada saat tubuh tidak lagi terpapar senyawa tersebut. Namun, pada beberapa kasus, hepatitis toksik yang lebih serius dapat memicu terjadinya kerusakan jaringan hati secara permanen, sirosis dan gagal hati yang membahayakan nyawa. Golongan obat antiinflamasi, penurun demam, dan penghilang rasa sakit jika dikonsumsi berlebihan dapat menjadi penyebabnya.
Penyakit liver kolestasis (cholestatic liver disease). Kolestasis terjadi akibat gangguan aliran empedu, baik karena berkurangnya cairan empedu maupun karena adanya hambatan pada saluran empedu. Gangguan aliran empedu dapat menyebabkan penumpukan bilirubin di dalam darah. Bilirubin merupakan produk sisa dari penghancuran sel-sel darah merah dan harus dibuang melalui feses maupun urine. Penyebab terjadinya kolestasis di dalam hati cukup beragam, baik akibat gangguan di dalam sel hati (hepatocellular cholestasis) maupun akibat gangguan saluran empedu dalam hati (cholangiocellular cholestasis). Penyebab cholangiocellular cholestasis antara lain: primary biliary cirrhosis, cystic fibrosis, dan primary sclerosing cholangitis.
Penyakit liver yang diturunkan (inherited liver disease). Penyakit ini disebabkan oleh kelainan genetik yang menyebabkan gangguan fungsi organ hati. Dua jenis penyakit liver genetik yang paling dikenal adalah hemokromatosis dan defisiensi alfa-1 Defisiensi alfa-1 antitripsin merupakan penyakit akibat kekurangan protein alfa-1 antitripsin yang diproduksi di dalam hati untuk melindungi jaringan paru-paru dari kerusakan. Selain kerusakan paru-paru, kekurangan protein alfa-1 antitripsin juga dapat mengakibatkan penyakit liver.
Kanker hati. Kanker hati merupakan jenis kanker yang awal munculnya adalah pada organ hati. Terdapat beberapa jenis kanker hati, yaitu hepatocellular carcinoma (HCC), hepatoblastoma, dan cholangiocarcinoma. HCC merupakan bentuk yang paling sering terjadi.
Gejala
Gejala Penyakit hati itu dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu sebagai berikut:
- Terjadinya perubahan kulit menjadi kuning dan ada lingkaran gelap di bawah mata
- Air seni berwarna kuning gelap
- Nafsu makan menurun
- Perut buncit
- Kuku melengkung dan keputihan
- Kulit kering, gatal, eksim, jarawat, psoriasis
- Pendarahan di hidung dan memar
- Haus berlebihan dan buang air kecil terus menerus
- Sakit kepala, pusing, kejang, lelah, lemah, lesu dan depresi
- Bau badan dan mulut tidak enak.
Penyebab
Penyakit hati memiliki penyebab yang semua orang tidak mengetahuinya. Adapun penyebab yang biasanya menjalarinya yaitu sebagai berikut:
- Infeksi. Dapat ditularkan melalui parasit dan virus. Virus tersebut menyebar melalui darah atau urin, makanan/minuman atau bersentuhan dengan orang yang sudah terinfeksi. Virus hepatitis yang paling umum adalah hepatitis A, B, C.
- Kelainan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh menyerang bagian-bagian tertentu dari tubuh Anda.
- Genetika. Gen abnormal dari salah satu kedua orangtua Anda dapat menyebabkan berbagai zat menumpuk dalan hati Anda.
- Penyalahgunaan alkohol kronis
- Lemak terakumulasi dalam hati
Diagnosis Penyakit Liver
Terdapat beberapa tes yang dapat dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini, antara lain:
Tes Darah. Tes ini meliputi pemeriksaan jumlah darah, kenaikan enzim hati, peningkatan GGT (gamma glutamyl transferase) dan ALP (alkaline phosphatase), peningkatan bilirubin, dan rendahnya tingkat albumin.
Tes Pencitraan. Merupakan tes diagnostik lain yang digunakan untuk mengkonfirmasi penyakit hati. Metode ini digunakan terutama untuk memeriksa ukuran tumor atau jaringan parut di hati.
Analisis Jaringan. Tindakan ini juga dikenal sebagai biopsi hati, akan memeriksa sampel jaringan hati dengan sedikit pembedahan.
Penanganan
Apabila Anda sudah terkena penyakit hati, segeralah lakukan penanganan agar tidak bertambah parah. Penanganannya seperti:
- Lakukan program diet yang sehat dengan begitu, hati tidak bekerja terlalu keras untuk mengeluarkan racun di dalam tubuh.
- Berolahraga
- Dengan meminum obat penyakit hati sesuai dengan resep dokter. Jangan sembarangan meminum obat.
- Disarankan apabila tak kunjung sembuh setelah meminum obat dari dokter, disarankan untuk melakukan pengobatan alternative/obat-obatan Herbal.
- Transpalantasi Hati. Pilihan ini yang terakhir, apabila segala obat penyakit hati telah diminum tetapi gagal. Transpalantasi hati memindahkan hati dari seorang pendonor yang cocok ke tubuh penderita.