Penyakit Obesitas (Kegemukan)
Obesitas (kegemukan) adalah kondisi penumpukan lemak dalam tubuh secara tidak normal atau cenderung berlebihan. Kondisi tersebut apabila terus menerus dibiarkan dan diabaikan akan mengganggu kesehatan dari si penderita itu sendiri. Selain itu, penampilan fisik dari penderita obesitas juga akan terkena dampak langsung dari timbulnya kegemukan ini.
Kondisi yang umum dialami oleh banyak orang di seluruh dunia ini dapat menyerang baik pada anak-anak maupun orang dewasa bahkan orang tua sekalipun rentan mengidap kegemukan. Kurangnya aktivitas olahraga serta pola makan yang tidak dijaga dengan baik menjadi faktor pemicu utama dari terjadinya kelebihan berat badan tersebut. Dalam hal ini, pekerja kantoran serta pekerja administrative merupakan kalangan yang rentan terkena obesitas jika mereka malas gerak.
Penyebab Obesitas
Obesitas disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
- Faktor kehamilan
Seseorang yang sedang hamil rentan terserang obesitas jika mereka malas bergerak, malas berolahraga serta tidak menjaga pola makannya dengan baik. - Faktor genetic (keturunan)
Seseorang yang lahir dari pasangan orang tua obesitas juga lebih beresiko mengalami kegemukan sebagaimana kondisi kedua orang tuanya. - Efek samping dari obat-obatan yang dikonsumsi.
- Kurang tidur
Seseorang yang kurang tidur akan cenderung lebih banyak makan karena pola istirahatnya yang amburadul tersebut - Pertambahan usia seseorang
Semakin tua usia seseorang, resiko mengalami kegemukan juga akan semakin tinggi. - Menderita suatu jenis penyakit atau mengalami gangguan medis tertentu.
Gejala Obesitas
Seseorang dinyatakan menderita obesitas bila memiliki nilai indeks masa tubuh (IMT) sebesar 30 (kg/m2) atau lebih. Penderita obesitas juga umumnya mengalami keluhan berupa:
- Penumpukan lemak di tubuh, terutama di sekitar pinggang
- Mudah berkeringat
- Sering mendengkur
- Sesak napas
- Susah tidur
- Mudah lelah
- Bagian lipatan kulit lembap karena keringat sehingga menimbulkan iritasi
- Nyeri di persendian atau punggung
- Tidak percaya diri untuk bersosialisasi.
Sementara itu, gejala obesitas yang umum terjadi pada anak-anak sampai remaja antara lain:
- Tumpukan lemak di bagian payudara
- Stretch mark di punggung dan pinggul
- Kulit menebal dan menjadi lebih gelap (akantosis nigrikans)
- Sesak napas saat melakukan aktivitas fisik
- Gangguan tidur, misalnya sleep apnea
- Tidak percaya diri
- Menstruasi dini pada anak perempuan
- Pubertas terlambat pada anak laki-laki
- Kelainan tulang, seperti kaki rata.
Diagnosis Obesitas
Sebagai langkah awal, pihak medis akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan faktor risiko yang dimiliki pasien. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, meliputi berat dan tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan irama jantung.
Pemeriksaan berikutnya adalah menghitung indeks massa tubuh pasien. Indeks massa tubuh dapat diketahui dengan menghitung tinggi dan berat badan pasien. Rumus indeks massa tubuh pasien adalah berat badan (dalam kilogram atau kg) dibagi dengan tinggi badan (dalam satuan meter atau m) yang dikuadratkan.
Sebagai contoh, bila pasien memiliki berat badan 80 kg dengan tinggi 160 cm, maka rumus indeks massa tubuhnya adalah:
80 : (1,6 x 1,6) = 31,25 kg/m2
Pihak medis juga akan melakukan serangkaian tes penunjang untuk mendeteksi adanya risiko penyakit terkait obesitas. Rangkaian tes tersebut, antara lain:
- Tes darah
- Tes fungsi ginjal
- Tes hormon tiroid
- Elektrokardiografi.
Penanganan Obesitas
Penanganan obesitas bertujuan untuk menurunkan berat badan pasien sampai mencapai berat badan ideal kemudian mempertahankannya, serta menurunkan risiko penyakit terkait obesitas. Metode penanganannya bermacam-macam, seperti dijelaskan di bawah ini:
1. Diet
Langkah utama dalam menurunkan berat badan adalah membatasi asupan kalori harian dengan tanpa melewati jadwal makan. Namun, perlu diingat, makanan yang dikonsumsi harus yang bergizi lengkap dan seimbang.
Cara yang dapat dilakukan adalah mengganti makanan atau minuman tinggi kalori dengan pilihan makanan yang mengandung banyak serat, seperti sayur dan buah-buahan. Pasien juga dianjurkan untuk membatasi makanan cepat saji dan makanan atau minuman yang mengandung pemanis.
2. Olahraga
Rutin berolahraga dengan intensitas sedang dapat membantu membakar kalori dan mencapai berat badan ideal. Jenis latihan fisik yang dapat dilakukan antara lain jalan cepat, bersepeda, atau berenang. Waktu olahraga yang direkomendasikan adalah 30 menit setiap hari.
3. Konseling
Metode ini bertujuan untuk membantu pasien memahami dan mencegah hal-hal yang dapat memicu peningkatan nafsu makan. Konseling, baik secara individu maupun berkelompok, juga dapat membantu pasien mengelola stres dengan baik guna menghindari stress eating.
4. Obat-obatan
Konsumsi obat penurun berat badan dapat dilakukan bersamaan dengan perubahan pola makan, olahraga, dan konseling. Namun, penting untuk diingat, penggunaan obat ini harus disertai dengan resep medis.
Jenis obat penurun berat badan tersebut antara lain:
- Bupropion-naltrexone
- Liraglatide
- Orlistat
- Phentermine-toparamate.
5. Operasi
Bila metode di atas sudah tidak efektif dalam menangani obesitas, pihak medis akan melakukan operasi bariatrik. Operasi ini dilakukan dengan membuat perubahan pada sistem pencernaan. Beberapa metode yang dapat dilakukan adalah:
- Gastric bypass surgery
Operasi gastric bypass bertujuan untuk mengurangi penyerapan kalori oleh tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan mengecilkan ukuran lambung dan langsung menghubungkannya ke usus halus. - Adjustable gastric banding
Operasi ini dilakukan dengan mengikat lambung sehingga ukuran lambung menjadi lebih kecil. Tujuannya adalah agar pasien merasa kenyang setelah makan dalam porsi kecil. - Gastric sleeve
Pada operasi ini, pihak medis akan mengangkat sebagian lambung agar lambung menjadi lebih kecil. Dengan begitu, pasien akan cepat kenyang meski makan dalam porsi sedikit.
Komplikasi Obesitas
Obesitas yang tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan lain, seperti:
- Penyakit refluks asam lambung (GERD)
- Gangguan pernapasan, seperti asma dan sleep apnea
- Sindrom metabolik
- Diabetes tipe 2
- Penyakit jantung
- Stroke
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Batu empedu
- Perlemakan hati
- Gangguan kesuburan atau infertilitas
- Osteoarthritis
- Kanker, seperti kanker usus, kanker hati, atau kanker payudara.
Pencegahan Obesitas
Metode untuk mencegah obesitas hampir sama dengan cara untuk menurunkan atau mempertahankan berat badan ideal. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:
- Mengetahui berat badan dan lingkar pinggang ideal, serta timbang berat badan setiap 1 minggu sekali secara rutin
- Mengurangi asupan makanan cepat saji dan makanan atau minuman yang mengandung gula
- Memperbanyak asupan sayur dan buah-buahan
- Mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang dengan indeks glikemik rendah
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup
- Berolahraga dengan intesitas sedang, seperti bersepeda dan berenang, setidaknya selama 30 menit sehari atau 150 menit per minggu
- Mencukupi waktu tidur dan istirahat
- Mengelola stres dengan baik, seperti mengikuti yoga atau meditasi, bukan dengan makan dalam jumlah banyak.