Penyakit Kanker Tiroid
Penyakit kanker tiroid merupakan pertumbuhan sel abnormal pada kelenjar berbentuk kupu-kupu pada bagian leher, atau yang dikenal dengan tiroid. Fungsi dari kelenjar ini adalah mengatur denyut jantung, berat badan, tekanan darah, metabolism tubuh dan lain sebagainya.
Ada empat jenis kanker tiroid yang sering ditemukan yakni karsinoma papiler, karsinoma folikuler, karsinoma medular tiroid, dan karsinoma anaplastik.
Gejala Kanker Tirooid
Kanker tiroid jarang menimbulkan gejala di awal. Namun, seiring pertumbuhan sel dan jaringan, akan muncul benjolan di bagian depan leher. Benjolan tersebut tidak mudah digerakkan, terasa kencang, tidak terasa sakit, dan cepat membesar.
Selain benjolan pada bagian leher, ada beberapa gejala lain yang mucul setelah kanker memasuki stadium lanjut, antara lain:
- Batuk
- Nyeri di leher
- Sakit tenggorokan
- Suara serak yang tidak membaik setelah beberapa minggu
- Pembengkakan kelenjar getah bening di bagian leher
- Sulit menelan
- Sulit bernapas.
Jika sel-sel kanker meningkatkan produksi hormon tiroid, kanker tiroid akan menyebabkan hipertiroidisme yang memiliki gejala berupa jantung berdebar, tangan tremor atau gemetar, penurunan berat badan, gelisah, mudah marah, mudah berkeringat, rambut rontok, dan diare.
Penyebab Kanker Tiroid
Penyebab pasti kanker tiroid masih belum diketahui. Namun, kondisi ini diduga disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi genetik akan membuat pertumbuhan sel-sel kelenjar tiroid menjadi tidak terkendali dan merusak jaringan yang ada di sekitarnya.
Walaupun penyebab kanker tiroid belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, yaitu:
- Mengalami penyakit tiroid
Seseorang yang menderita penyakit tiroid, seperti peradangan kelenjar tiroid (tiroiditis) dan penyakit gondok, lebih berisiko mengalami kanker tiroid. - Memiliki riwayat paparan radiasi
Paparan radiasi yang dialami selama masa kanak-kanak, misalnya saat melakukan radioterapi, juga akan meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid. - Memiliki riwayat kanker tiroid dalam keluarga
Risiko terjadinya kanker tiroid akan meningkat jika seseorang memiliki keluarga yang pernah menderita kanker ini. - Menderita kelainan genetik tertentu
Beberapa kelainan genetik, seperti familial adenomatous polyposis (FAP), multiple endocrine neoplasia, dan sindrom Cowden, juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid. - Berjenis kelamin wanita
Wanita dikatahui lebih rentan mengalami penyakit ini daripada laki-laki. - Memiliki kondisi medis tertentu
Ada beberapa kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker tiroid, di antaranya akromegali dan obesitas.
Diagnosis Kanker Tiroid
Pihak medis akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami oleh pasien, riwayat kesehatan pasien, serta riwayat penyakit yang ada di keluarga pasien.
Selanjutnya, pihak medis akan melakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada bagian leher untuk memeriksa benjolan atau pembengkakan pada bagian tersebut.
Untuk memastikan diagnosis, pihak medis akan melakukan pemeriksaan penunjang berupa:
- Tes darah, untuk mengetahui kadar hormon tiroid, seperti T3, T4, dan TSH di dalam darah.
- Biopsi, untuk menentukan apakah kelenjar tiroid mengalami kanker atau tidak serta untuk mengindentifikasi jenis sel yang mengalami keganasan.
- Pemindaian dengan USG, CT Scan, dan MRI, untuk mengidentifikasi benjolan yang ada di leher dan ada tidaknya penyebaran (metastasis) kanker tiroid ke bagian tubuh lain.
- Pemindaian dengan PET scan, untuk mengetahui apakah kanker sudah menyebar atau belum.
- Tes genetik, untuk mengidentifikasi kelainan genetik yang mungkin berkaitan atau menyebabkan terjadinya kanker tiroid.
Penanganan Kanker Tiroid
Jika pasien sudah dipastikan menderita kanker tiroid, pihak medis akan segera memberikan pengobatan sesuai jenis dan stadium kanker yang diderita pasien. Berikut ini adalah beberapa langkah pengobatan untuk menangani kanker tiroid:
- Operasi tiroidektomi
Operasi tiroid dilakukan untuk mengangkat kelenjar tiroid, baik sebagian (hemitiroidektomi) atau seluruhnya (tiroidektomi total). Pemilihan jenis operasi akan disesuaikan dengan jenis dan ukuran kanker tiroid, serta apakah sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lainnya. - Terapi pengganti hormon
Terapi pengganti hormon tiroid diberikan kepada pasien yang menjalani tiroidektomi total, karena bila kelenjar tiroid diangkat seluruhnya, otomatis produksi hormon tiroid juga akan terhenti.
Setelah tiroidektomi total, terapi pengganti hormon perlu diberikan seumur hidup. Tes darah secara berkala juga perlu dilakukan untuk memantau kadar hormon tiroid di dalam tubuh dan menyesuaikan dosis terapi pengganti hormon tiroid. - Pengaturan kadar kalsium
Operasi pengangkatan kelenjar tiroid sering kali mempengaruhi kelenjar paratiroid yang terletak dekat dengan kelenjar tiroid. Hal ini akan mempengaruhi kadar kalsium dalam darah.
Oleh karena itu setelah dilakukan operasi pengangkatan tiroid akan dilakukan pemantauan kadar kalsium dalam darah. Jika diperlukan akan diberikan suplementasi kalsium secara rutin. - Terapi iodium radioaktif
Pengobatan ini berfungsi untuk menghancurkan sel-sel kanker di kelenjar tiroid. Terapi ini juga bertujuan untuk mencegah agar sel kanker tidak muncul lagi setelah menjalani operasi. - Radioterapi
Dalam prosedur ini, alat yang mengeluarkan gelombangradioaktif akan diarahkan ke kelenjar tiroid. Pengobatan ini biasanya dilakukan untuk mengatasi kanker tiroid tahap lanjut atau kanker tiroid anaplastik. - Kemoterapi
Pemberian obat-obat kemoterapi biasanya akan dilakukan untuk mengatasi kanker tiroid anaplastik yang sudah menyebar hingga ke bagian tubuh lain. - Pengobatan Alternative
Salah satu pengobatan alternative yang disarankan adalah dengan mengonsumsi Obat-obatan Herbal, selain mudah didapatkan obat herbal juga tanpa efek samping karena terbuat dari bahan alami. Pada beberapa kasus bahkan ada yang sampai sembuh akan tetapi, perlu anda pastikan obat herbal yang anda konsumsi sudah bersertifikat dan terjamin kualitasnya.
Komplikasi Kanker Tiroid
Sel-sel kanker dapat mengalami penyebaran (metastasis). Metastasis kanker tiroid dapat terjadi pada beberapa bagian tubuh, seperti paru-paru, tulang, dan otak.
Selain itu, pertumbuhan kanker tiroid dapat menyebabkan komplikasi lainnya, yaitu cedera pada pita suara dan kesulitan bernapas.
Pencegahan Kanker Tiroid
Pencegahan kanker dapat dilakukan dengan menurunkan berbagai risikonya. Akan tetapi, tidak semua risiko bisa dihindari, contohnya yang berhubungan dengan usia, jenis kelamin, dan penyakit genetik yang diturunkan oleh keluarga.
Tindakan pencegahan kanker tiroid yang bisa dilakukan umumnya berkaitan dengan aktivitas tertentu dan gaya hidup yang diterapkan. Lebih jelasnya, Anda harus menjaga pola makan agar tetap sehat dan asupan yodium tercukupi serta olahraga rutin agar berat badan bisa terkendali. Kemudian, paparan radiasi juga harus dikurangi. Hal ini yang menjadi alasan pihak medis tidak akan menganjurkan rontgen atau CT scan, jika memang tidak benar-benar dibutuhkan. Pemeriksaan untuk kelenjar tiroid perlu dilakukan secara berkala. Biasakan melihat benjolan di leher pada saat Anda berkaca di depan cermin. Dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan USG tiroid minimal 3 tahun sekali.