Penyakit Kanker Tulang
Penyakit kanker tulang bisa menyerang sesiapun bahkan anak-anak. Penyakit inipun juga bisa menyerang bagian tubuh manapun. Namun paling sering kanker tulang ditemukan di daerah lengan, panggul dan tungkai. Jenis kanker satu ini sebenarnya masuk kategori kanker langka karena hanya sekitar 1% penderita, jika dibandingkan dengan seluruh penderita kanker. Selain itu umumnya tumor yang tumbuh di area tulang ini umumnya merupakan tumor jinak sehingga lebih mudah diatasi.
Kanker tulang terbagi dalam beberapa jenis, yaitu:
- Osteosarcoma
Osterosarcoma merupakan jenis kanker tulang paling sering terjadi. Kanker tulang ini berkembang di sel tulang lengan, tungkai, dan panggul.
Osteosarcoma lebih sering terjadi pada usia 10–30 tahun dan lebih banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita. - Chondrosarcoma
Jenis kanker tulang ini berkembang di sel tulang rawan pada area lengan atas, bahu, rusuk, panggul, dan paha. Chondrosarcoma lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 40 tahun. - Sarkoma Ewing
Jenis kanker tulang ini umumnya berkembang di tulang panggul, tulang paha, dan tulang kering. Sarkoma Ewing lebih sering terjadi pada usia 10–20 tahun. Hanya 10% dari kasus sarkoma Ewing yang dialami oleh orang dewasa berusia 20 tahun ke atas. - Chordoma
Jenis kanker tulang langka ini umumnya muncul di dasar tulang tengkorak atau di dasar tulang belakang, serta cenderung tumbuh perlahan. Chordoma paling sering menyerang pria berusia 30 tahun ke atas. - Fibrosarcoma
Fibrosarcoma adalah jenis kanker tulang yang lebih sering berkembang di jaringan lunak daripada di tulang. Namun, terkadang jenis kanker ini dapat terjadi di tulang lengan, kaki, atau rahang. Fibrosarcoma umumnya ditemukan pada orang dewasa berusia 40 tahun ke atas. - Giant cell tumor
Sebagian besar giant cell tumor bersifat jinak, tetapi agresif. Jenis kanker tulang ini umumnya menyerang tulang lengan dan tulang tungkai dekat lutut. Tumor ini jarang menyebar ke bagian tubuh lain yang jauh, tetapi sering muncul kembali meski telah diangkat.
Gejala Kanker Tulang
Ada tiga tanda dan gejala utama kanker tulang, yakni:
- Nyeri
Penderita kanker tulang akan merasakan nyeri pada area tulang yang terkena. Awalnya, nyeri hanya terasa sesekali, tetapi akan muncul makin sering seiring pertumbuhan kanker. Nyeri akan makin terasa saat bergerak dan biasanya memburuk di malam hari. - Pembengkakan
Pembengkakan dan peradangan muncul di area sekitar tulang yang terkena kanker. Apabila pembengkakan terjadi di tulang dekat persendian, penderita akan kesulitan bergerak, mengangkat beban, atau berjalan. - Tulang rapuh
Kanker tulang menyebabkan tulang menjadi rapuh. Bila semakin parah, cedera ringan saja dapat menyebabkan patah tulang.
Beberapa gejala lain yang dapat menyertai tiga tanda utama di atas adalah:
- Berat badan turun tanpa sebab
- Berkeringat di malam hari
- Demam lebih dari 38°C
- Kurang darah (anemia)
- Tubuh mudah lelah
- Sensasi kebas atau mati rasa, bila kanker muncul di tulang belakang dan menekan saraf
- Sesak napas, bila kanker tulang menyebar ke paru-paru.
Perlu diketahui, nyeri tulang pada orang dewasa terkadang disalahartikan sebagai radang sendi. Sedangkan pada anak-anak dan remaja, kondisi ini kadang dianggap sebagai efek samping pertumbuhan tulang.
Penyebab Kanker Tulang
Penyebab pasti kanker tulang belum diketahui. Akan tetapi, kondisi ini diduga dipicu oleh perubahan atau mutasi pada gen pengendali pertumbuhan sel. Mutasi tersebut menjadikan sel tumbuh secara tidak terkendali dan membentuk tumor di tulang.
Sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terserang kanker tulang adalah:
- Menderita kelainan genetik yang disebut sindrom Li-Fraumeni
- Menderita kelainan genetik, seperti sindrom
- Rothmund-Thomson, sindrom Werner, sindrom
- Bloom, atau anemia
- Diamond–Blackfan
- Menderita penyakit
- Paget, yaitu suatu kondisi ketika tulang menjadi lemah
- Memiliki riwayat kanker mata (retinoblastoma)
- Pernah menjalani transplantasi sumsum tulang atau radioterapi
- Terpapar bahan radioaktif, seperti radium dan strontium.
Diagnosis Kanker Tulang
Pihak medis dapat menduga pasien menderita kanker tulang bila mengalami sejumlah gejala yang telah dijelaskan sebelumnya. Namun, untuk memastikannya, pihak medis akan melakukan pemeriksaan fisik yang diikuti dengan beberapa pemeriksaan lanjutan, yaitu:
1. Tes darah
Meski tidak selalu diperlukan untuk mendiagnosis kanker tulang, tes darah tetap dapat dilakukan untuk membantu dokter menentukan stadium kanker.
2. Pemindaian
Pihak medis dapat melakukan pemindaian dengan foto Rontgen, MRI, atau CT scan. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk:
- Mengetahui tingkat kerusakan tulang akibat kanker
- Memeriksa apakah terjadi pertumbuhan tulang baru
- Memeriksa apakah kanker telah menyebar ke organ lain
- Melihat lokasi dan ukuran kanker dengan lebih jelas
- Memastikan gejala tidak disebabkan oleh kondisi lain, seperti patah tulang.
3. Pemeriksaan radionuklir
Jika diperlukan, dokter akan menggabungkan pemeriksaan foto Rontgen dengan penyuntikan bahan radioaktif ke dalam pembuluh darah. Bahan radioaktif akan diserap lebih cepat oleh tulang sehingga membantu dokter melihat area yang terkena kanker dengan lebih jelas.
4. Biopsi
Biopsi dilakukan dengan cara mengambil sampel jaringan tulang yang terkena kanker untuk diperiksa di bawah mikroskop. Selain dapat menentukan jenis kanker tulang yang diderita pasien, biopsi juga dapat mendeteksi stadium dan penyebaran kanker. Biopsi dapat dilakukan dengan operasi lubang kunci atau bedah terbuka.
Pemeriksaan di atas juga digunakan untuk menentukan stadium atau tingkat keparahan kanker.
Ada empat stadium dalam kasus kanker tulang, yaitu:
- Stadium 1
Pada tahap ini, kanker belum menyebar dan masih di satu area tulang. - Stadium 2
Sel kanker sudah mulai membesar, tetapi belum menyebar ke jaringan lainnya. - Stadium 3
Kanker sudah menyebar ke lebih dari satu area pada tulang yang sama. - Stadium 4
Kanker telah menyebar ke jaringan dan organ lain, seperti paru-paru, hati, atau otak.
Penanganan Kanker Tulang
Pengobatan kanker tulang tergantung pada jenis, tingkat keparahan, dan lokasi kanker. Metode pengobatannya antara lain operasi, kemoterapi, radioterapi dan Pengobatan alternativ. Berikut adalah penjelasannya:
1. Operasi
Operasi bertujuan untuk mengangkat bagian tulang yang terkena kanker dan jaringan di sekitarnya bila diperlukan. Jenis operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanker tulang antara lain:
- Operasi pengangkatan tulang
Operasi pengangkatan tulang dilakukan bila kanker belum menyebar ke luar tulang. Dalam prosedur ini, bagian tulang atau sendi yang terkena kanker akan diangkat, lalu diganti dengan tulang atau sendi buatan dari logam (prostesis). - Amputasi
Amputasi bertujuan untuk mengangkat sebagian atau seluruh bagian tulang yang terkena kanker. Bila diperlukan, amputasi juga dapat mengangkat otot, pembuluh darah, dan saraf di sekitar area kanker. Amputasi biasanya dilakukan bila kanker telah menyebar ke area lain di sekitar tulang, seperti pada pembuluh darah.
Setelah operasi, pasien disarankan untuk menjalani fisioterapi guna mengembalikan fungsi bagian tubuh yang dioperasi. Pihak medis juga akan menganjurkan terapi okupasi, untuk membantu pasien melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Kemoterapi
Kemoterapi adalah pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu:
- Dikombinasikan dengan terapi radiasi sebelum pasien menjalani operasi (kemoradiasi)
- Diberikan sebelum operasi untuk menyusutkan ukuran kanker, agar bisa diangkat tanpa harus menjalani amputasi
- Diberikan untuk meredakan gejala (kemoterapi paliatif) pada kanker stadium lanjut
- Diberikan setelah operasi, guna mencegah sel kanker tumbuh kembali.
3. Radioterapi
Radioterapi adalah terapi yang dilakukan dengan memancarkan sinar radiasi tinggi. Prosedur ini lazimnya dilakukan sebelum operasi guna menyusutkan sel kanker agar lebih mudah diangkat. Radioterapi juga dapat dijadikan opsi untuk mengobati kanker tulang stadium lanjut.
4. Pengobatan Alternative
Salah satu pengobatan alternatif yang disarankan adalah dengan mengonsumsi Obat-obatan Herbal yang dapat membantu penyembuhan Kanker. Namun, anda perlu memastikan obat yang anda konsumsi sudah mendapatkan sertifikat dan sudah terjamin kualitasnya.
Komplikasi Kanker Tulang
Komplikasi yang dapat terjadi akibat kanker tulang bisa karena penyakit itu sendiri atau karena metode pengobatannya. Komplikasi tersebut antara lain:
- Infeksi
- Perdarahan akibat efek samping operasi
- Komplikasi akibat kemoterapi, seperti rambut rontok, sariawan, mual dan muntah, diare, serta hilang nafsu makan
- Komplikasi akibat radioterapi, seperti luka bakar, rambut rontok, gangguan pertumbuhan tulang, dan kerusakan organ
- Gangguan emosional dan fisik setelah amputasi
- Gangguan pada jantung dan paru-paru
- Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
- Perubahan dalam perkembangan seksual
- Kemandulan
- Kanker yang tumbuh kembali
- Pertumbuhan kanker lain.
Pencegahan Kanker Tulang
Kanker tulang termasuk penyakit yang sulit dicegah, karena berkaitan dengan faktor usia, penyakit tulang tertentu, dan kondisi medis lain. Meski begitu, pemeriksaan kesehatan dapat membantu mendeteksi kanker tulang lebih dini.
Makin cepat kanker tulang terdeteksi, kemungkinan sembuh pun dapat lebih besar. Pemeriksaan kesehatan rutin juga sangat disarankan bagi seseorang yang memiliki faktor risiko untuk menderita kanker tulang.