Penyakit Regurgitasi Katup Mitral
Regurgitasi katup mitral adalah kondisi dimana terjadi kebocoran darah yang kembali ke atrium atau serambi. Katup mitral merupakan bagian dari organ jantung yang sangat penting sebagai sekat. Sekat atau katup ini adalah pemisah antara atrium dan ventrikel agar darah tidak kembali ke serambi.
Peristiwa regurgitasi terjadi ketika katup mitral tidak menutup sempurna dan membuat darah mengalir ke serambi. Darah yang dipompa oleh jantung sedianya akan dikeluarkan dengan baik. Namun, regurgitasi atau kebocoran katup mitral ini menyebabkan darah kembali ke sistem bagian kanan jantung dan paru-paru akhirnya berisi cairan.
Penyakit regurgitasi katup mitral ini sangat berisiko bagi penderitanya. Bahaya yang paling mengintai adalah gagal jantung ketika bilik kiri jantung diforsir bekerja ekstra untuk mengalirkan darah yang cukup bagi tubuh. Simak penjelasan singkatnya berikut ini!
Gejala Regursitasi Katup Mitral
Kondisi regurgitasi katup mitral ini bisa dialami siapa saja dan berbagai usia. Akan tetapi, umumnya kebocoran katup jantung banyak didiagnosis pada mereka yang berusia lanjut atau lansia. Kemungkinan penyakit ini bisa dicegah dengan menghindari beberapa faktor risiko tertentu.
Beberapa gejala yang menjadi awal tanda regurgitasi katup mitral antara lain adalah sebagai berikut:
- Sering sesak napas dan kelelahan terutama ketika beraktifitas berat
- Darah mengalir kurang teratur diikuti dengan suara murmur jantung
- Jantung berdebar kuat dan cepat
- Siku dan kaki sering berkeringat.
Bila mengalami gejala seperti diatas dan merasakan kondisi jantung tidak seperti biasanya, segera lakukan pemeriksaan. Hal ini dikarenakan sebagian besar penderita tidak menyadari gejala dan justru baru diketahui setelah bertahun-tahun mengalami gejala tersebut.
Penyebab Regurgitasi Katup Mitral
Penyebab regurgitasi katup mitral adalah kerusakan pada katup mitral. Kerusakan dapat terjadi karena kelainan bawaan (sejak lahir) atau serangan jantung.
Penyebab lain regurgitas katup mitral adalah:
- Infeksi, seperti demam rematik (dari infeksi streptokokus tenggorokan) atau endokarditis
- Gangguan jaringan ikat seperti sindrom Marfan
- Penyakit autoimun seperti lupus
- Trauma seperti trauma dada akibat kecelakaan lalu lintas
- Penggunaan obat-obatan seperti Ergotamin.
Faktor Resiko Regurgitasi Katup Mitral
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi regurgitasi katup mitral adalah:
- Serangan jantung dapat merusak jantung Anda dan mengganggu fungsi katup mitral
- Penyakit jantung tertentu, seperti penyakit arteri koroner
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat-obatan yang mengandung ergotamine (cafergot, migergot), obat-obatan yang sama untuk mengatasi migrain, pergolide, cebergoline, obat penambah nafsu makan fenfluramine dan dexfenfluramine
- Infeksi seperti endokarditis atau demam rematik
- Penyakit jantung bawaan
- Bagi paruh baya, banyak orang memiliki regurgitasi katup mitral yang disebabkan oleh pergerakan alami katup itu sendiri.
Tidak adanya risiko bukan berarti Anda bebas dari kemungkinan mengalami gangguan jantung ini.
Diagnosis Regurgitasi Katup Mitral
Pihak medis dapat membuat diagnonis dengan mendengarkan suara degup jantung menggunakan stetoskop. Darah biasanya mengalir secara tidak normal melalui katup mitral dan memproduksi suara semacam gumaman/murmur. Medis juga dapat meminta Anda melakukan pemeriksaan sonografi jantung (ekokardiografi), rontgen jantung, dan EKG (elektrokardiografi) untuk memastikan diagnosis.
Penanganan Regurgitasi Katup Mitral
Regurgitasi mitral setelah terdeteksi akan disarankan untuk melakukan perawatan. Pihak medis akan memberikan resep obat bila kondisi penderita masih dalam tahap ringan. Pemberian obat dilakukan sebagai cara mencegah komplikasi lebih parah. Selain itu, ada pula medis yang menyarankan operasi bila kondisi penderita sudah semakin buruk.
Pencegahan Regurgitasi Katup Mitral
Beberapa perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda menghadapi regurgitasi katup mitral adalah:
- Rutin melakukan medical check-up waktu untuk mengawasi perkembangan penyakit dan kondisi kesehatan Anda
- Ikuti selalu nasihat yang diberikan oleh medis termasuk mengenai minum obat
- Kurangi konsumsi cairan berlebih maupun garam dalam makanan Anda apabila merasakan gejala gagal jantung.
- Konsultasikan dengan medis Anda mengenai jumlah cairan yang boleh dikonsumsi per hari sesuai dengan kondisi Anda.